Purworejo, annawawiberjan.id – (5/10/2025) — Peringatan Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jilani yang dirangkai dengan acara Sewelasan Thariqah Qadiriyyah wan Naqsyabandiyyah kembali digelar di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Purworejo. Kegiatan ini dihadiri oleh para jamaah Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah dan telah menjadi agenda rutin dan menjadi momentum untuk mengenang keteladanan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, seorang wali besar yang dikenal dengan ajarannya tentang thariqah, kesabaran, dan ketulusan dalam beribadah kepada Allah Swt.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan pembacaan Qira’ah dan Shalawat Nabi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Khataman Khuwwajikan yang dipimpin oleh Kiai Muhammad Jamil, diikuti secara khusyuk oleh para jamaah.
Selanjutnya, jamaah bersama-sama melantunkan mujahadah Surah Al-Waqi’ah yang dipimpin oleh Kiai Rubai sebagai bentuk ikhtiar memohon rezeki dan keberkahan hidup. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kiai Muhibbin selaku perwakilan ikhwan Thariqah Qadiriyyah wan Naqsyabandiyyah.
Memasuki acara inti, Kiai Chalwani, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan menyampaikan Mau‘idhotul Hasanah yang berisi pesan mendalam tentang sejarah dan makna kesalehan sebagaimana yang dicontohkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jilani.
الصَّالِحُ هُوَ الْقَائِمُ بِحُقُوقِ اللهِ وَحُقُوْقِ الْعِبَادِ
“Tiyang sholeh meniko tiyang ingkang saget nindaaken kewajiban dateng Allah Swt. lan nindaaken kewajiban dateng sami-sami makhluk. (Orang saleh adalah orang yang dapat melaksanakan kewajiban kepada Allah Swt. dan melaksanakan kewajiban kepada sesama makhluk).”
Kiai Chalwani menegaskan bahwa sosok Syekh Abdul Qadir Al-Jilani adalah contoh nyata orang saleh sejati, karena beliau tidak hanya tekun beribadah, tetapi juga menjadi panitan bagi umat islam khususnya dalam menyebarkan ilmu dan kebaikan.
Lebih lanjut Kiai Chalwani juga menjelaskan tentang dua tingkatan zikir, yaitu zikir Hasanat dan dzikir Darojat.
Zikir Hasanat adalah zikir yang bernilai kebaikan, namun perlu ditingkatkan menjadi zikir Darojat, zikir yang lebih tinggi nilainya karena memerlukan baiat thariqah kepada guru mursyid. Tutur Kiai Chalwani.
Kiai Chalwani juga menjelaskan bahwa hati manusia dapat menjadi kotor sebagaimana besi yang berkarat. Karena itu, zikir menjadi sarana untuk membersihkan hati dari karat dosa dan mengembalikan kejernihan batin agar selalu dekat dengan Allah Swt.
Di akhir tausiyahnya, Kiai Chalwani mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. melalui zikir, amal saleh, dan pembaiatan thariqah sebagai jalan spiritual untuk memperkuat iman dan menumbuhkan ketenangan batin.

Comment